Dalam situasi tertentu, seperti perjalanan jauh atau lokasi tanpa akses toilet bersih, kita sering kali terpaksa menahan buang air besar (BAB). Meskipun tidak dianjurkan dilakukan secara rutin, mengetahui cara menahan BAB dengan aman dapat membantu menghindari ketidaknyamanan sekaligus menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk diingat bahwa menahan BAB bukanlah solusi jangka panjang. Namun jika kamu berada dalam situasi darurat, berikut beberapa tips yang dapat membantu menahan BAB secara aman.
Postur tubuh sangat memengaruhi dorongan BAB. Duduklah dalam posisi tegak dengan punggung lurus dan kaki menapak di lantai. Hindari posisi membungkuk atau jongkok, karena posisi ini justru dapat meningkatkan tekanan pada perut dan memperkuat dorongan BAB. Pilih kursi dengan sandaran agar tubuh lebih rileks dan otot-otot area perut tidak tegang.
Ketika rasa ingin BAB muncul, cobalah untuk mengalihkan perhatianmu. Lakukan aktivitas ringan seperti bermain ponsel, membaca, menonton video, atau berbincang dengan teman. Saat pikiranmu terfokus pada aktivitas lain, tubuh akan lebih rileks, dan dorongan untuk BAB bisa berkurang secara alami.
Mengatur pernapasan adalah teknik sederhana namun efektif untuk meredakan keinginan BAB. Tarik napas secara perlahan dan dalam, lalu hembuskan perlahan-lahan. Lakukan berulang kali untuk menenangkan sistem saraf dan mengendurkan otot-otot di sekitar perut serta anus.
Jika kamu sudah tahu akan sulit menemukan toilet, sebaiknya hindari makanan yang dapat merangsang pergerakan usus, seperti buah pepaya, pisang matang, kopi, susu, atau makanan pedas. Hindari juga makan dalam porsi besar sebelum bepergian. Dengan strategi makan yang tepat, kamu bisa menghindari kebutuhan mendesak untuk BAB di luar rumah.
Kondisi mental juga memainkan peran besar. Ketika kamu merasa cemas atau panik, otot-otot tubuh termasuk otot perut bisa menegang dan memperkuat dorongan BAB. Latih diri untuk tetap tenang dan percaya diri dalam situasi darurat seperti ini.
Meski menahan BAB sekali-sekali tidak akan langsung membahayakan tubuh, kebiasaan ini jika dilakukan terlalu sering dapat berdampak buruk pada kesehatan. Beberapa gangguan pencernaan yang mungkin terjadi antara lain:
Menahan BAB menyebabkan feses tetap berada di dalam usus besar lebih lama, sehingga airnya diserap kembali oleh tubuh. Akibatnya, tinja menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan, yang kemudian menyebabkan sembelit kronis.
Tekanan saat menahan BAB bisa memicu pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus. Inilah yang menyebabkan ambeien, yang ditandai dengan nyeri, gatal, atau bahkan pendarahan saat BAB.
Fisura ani adalah luka kecil di sekitar anus yang bisa terjadi akibat feses yang keras dan tekanan berlebih saat BAB. Rasa sakit saat buang air besar dan keluarnya darah bisa menjadi gejala dari kondisi ini.
Kondisi ini terjadi saat seseorang kehilangan kemampuan untuk mengontrol keluarnya feses. Kerusakan pada otot atau saraf di sekitar anus dapat menjadi penyebabnya, dan salah satu faktor risikonya adalah kebiasaan menahan BAB terlalu sering.
Jika setelah menahan BAB kamu mengalami gejala seperti nyeri perut parah, sembelit berkepanjangan, darah pada feses, atau rasa tidak nyaman yang terus-menerus, segera konsultasikan ke dokter. Gejala tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan yang lebih serius dan perlu penanganan medis segera.
Cara menahan BAB dengan aman memang bisa menjadi solusi darurat dalam situasi tertentu. Namun, ini bukanlah kebiasaan yang sehat jika dilakukan secara terus-menerus. Penting untuk selalu menjaga pola makan, rutin BAB, dan mencari toilet terdekat sesegera mungkin saat dorongan muncul. Tubuh memiliki sistem alami yang sebaiknya tidak dilawan terlalu lama.