Ciri-Ciri Plasenta Normal pada Kehamilan: Panduan Lengkap untuk Bumil

Rabu, 02 Juli 2025 14:55

Plasenta merupakan organ vital yang terbentuk selama kehamilan dan memiliki peran utama dalam menyalurkan nutrisi serta oksigen dari ibu ke janin. Organ ini juga berperan dalam membuang sisa metabolisme janin, menjaga hormon kehamilan, serta melindungi janin dari infeksi. Maka dari itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk mengenali ciri-ciri plasenta normal agar kehamilan tetap berjalan dengan sehat dan aman.

Kenapa Plasenta Harus Dipantau?

Pertumbuhan dan fungsi plasenta menentukan perkembangan janin di dalam kandungan. Bila plasenta mengalami gangguan, risiko seperti pertumbuhan janin terhambat, berat badan lahir rendah, bahkan perdarahan saat persalinan bisa saja terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kondisi plasenta yang sehat agar intervensi medis bisa dilakukan jika terjadi kelainan.

Ciri-Ciri Plasenta Normal yang Perlu Diketahui

Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa plasenta berada dalam kondisi sehat dan berfungsi optimal selama masa kehamilan:

1. Letak Plasenta Tidak Menutupi Jalan Lahir

Plasenta normal biasanya menempel di bagian atas atau samping rahim (plasenta fundalis atau lateral). Posisi ini dianggap paling aman karena tidak menghalangi jalan lahir. Sebaliknya, plasenta previa—yaitu ketika plasenta berada di bagian bawah rahim dan menutupi serviks—bisa berisiko menyebabkan perdarahan dan mempersulit proses persalinan normal.

2. Bentuk dan Ketebalan Plasenta Sesuai Standar

Plasenta yang sehat biasanya berbentuk bundar dan pipih dengan ketebalan rata-rata 2–4 cm. Jika terlalu tipis, plasenta mungkin tidak mampu memenuhi kebutuhan janin secara optimal. Sebaliknya, plasenta yang terlalu tebal bisa menjadi tanda adanya masalah, seperti infeksi atau kelainan pada pembuluh darah. USG rutin bisa mendeteksi ketebalan dan bentuk plasenta secara akurat.

3. Warna Merah Kebiruan Tanpa Bercak Mencurigakan

Warna plasenta yang normal adalah merah kebiruan atau merah tua karena banyaknya pembuluh darah. Plasenta yang tampak pucat, memiliki bercak putih atau kuning, atau terlihat terdapat pengapuran berlebihan, bisa menjadi tanda kalsifikasi dini atau infeksi. Hal ini bisa mengganggu transfer nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin.

4. Tidak Ada Perdarahan dari Jaringan Plasenta

Plasenta yang normal tidak menunjukkan tanda-tanda perdarahan dari jaringan. Jika terjadi perdarahan, hal ini dapat mengindikasikan kondisi serius seperti solusio plasenta (plasenta terlepas sebelum waktunya), yang bisa membahayakan janin dan ibu. Waspadai jika terjadi pendarahan mendadak, nyeri perut, atau kontraksi dini.

5. Aliran Darah Antara Ibu dan Janin Lancar

Salah satu indikator plasenta berfungsi baik adalah lancarnya aliran darah antara ibu dan janin. Hal ini bisa dilihat dari pemeriksaan USG Doppler. Jika aliran darah terganggu, janin bisa mengalami gangguan tumbuh kembang atau kekurangan oksigen (hipoksia), sehingga penting untuk segera ditindaklanjuti.

6. Tali Pusat Menempel di Tengah atau Dekat Tengah Plasenta

Tali pusat yang menempel di tengah atau dekat tengah plasenta lebih memungkinkan aliran darah dan nutrisi ke janin berlangsung optimal. Sebaliknya, jika tali pusat menempel di bagian tepi (marginal insertion) atau di luar plasenta (velamentous insertion), risiko hambatan suplai darah ke janin akan meningkat.

Pemeriksaan Rutin untuk Menjaga Kesehatan Plasenta

Selama kehamilan, penting bagi ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan secara berkala agar kondisi plasenta bisa dipantau dengan cermat. Pemeriksaan ini meliputi:

  • USG biasa: untuk melihat posisi dan bentuk plasenta
  • USG Doppler: untuk mengevaluasi aliran darah dari ibu ke janin
  • Pemeriksaan fisik: untuk mengecek adanya nyeri, perdarahan, atau gejala lain yang mencurigakan

Dengan pemeriksaan rutin, dokter bisa mendeteksi lebih awal adanya kelainan pada plasenta dan memberikan penanganan terbaik, mulai dari istirahat total (bed rest), pemberian obat, hingga mempertimbangkan persalinan lebih awal jika diperlukan.

Tips Menjaga Plasenta Tetap Sehat

Selain pemeriksaan rutin, berikut beberapa tips agar plasenta tetap dalam kondisi optimal selama kehamilan:

  • Konsumsi makanan bergizi tinggi, terutama yang kaya zat besi dan asam folat
  • Hindari rokok, alkohol, dan paparan zat kimia berbahaya
  • Istirahat cukup dan kelola stres dengan baik
  • Minum air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi tubuh
  • Hindari konsumsi obat atau suplemen tanpa konsultasi dokter

Kapan Harus Waspada?

Bumil harus segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala berikut:

  • Perdarahan dari vagina, terutama setelah trimester kedua
  • Nyeri perut atau kontraksi sebelum waktunya
  • Gerakan janin terasa berkurang atau tidak terasa sama sekali
  • Demam, menggigil, atau tanda-tanda infeksi lain

Kesimpulan

Ciri-ciri plasenta normal bisa dikenali dari posisi, bentuk, warna, serta fungsinya dalam menyalurkan oksigen dan nutrisi. Plasenta yang sehat mendukung pertumbuhan janin dan memastikan kehamilan berlangsung dengan aman. Oleh karena itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan kehamilan secara teratur dan menjaga pola hidup sehat demi memastikan plasenta tetap optimal.

Jika Bumil memiliki kekhawatiran atau merasakan gejala mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Deteksi dini adalah kunci untuk menjaga kehamilan tetap aman hingga waktu persalinan tiba.